OBATI SAKIT ANDA

Selamat pagi…. Terima kasih karena masih berkenan membaca ulasan kami tentang TB Paru Ini. Setelah pada postingan – postingan lalu kami telah banyak mengulas tentang apa dan bagaimana penyakit TB paru ( bagi yang belum kami persilahkan untuk melihat sejenak postingan tersebut), kali ini kami akan tampilkan tentang pengobatan TB Paru ini. Setiap penyakit yang diturunkan pasti ada obatnya……. Yakinlah….. Begitu juga dengan penyakit TB Paru ini,m meskipun digolongkan sebagai pembunuh ke-2 namun ada obatnya kok, selama kita mau.,.pasti ada jalan. yang penting berobat, jangan sampai anda melongo sampai badan anda seperti ini : Tujuan pengobatan terhadap penyakit tuberkulosis paru adalah membuat lesi menjadi steril secara cepat dan menyeluruh sehingga terhindar dari kemungkinan kegagalan pengobatan akibat adanya resistensi kuman dan mencegah timbulnya kekambuhan (Danusantoso, 1999). Cara pemberian pengobatan TB Paru orang dewasa terdiri dari ritme pemberian, fase pengobatan dan periode pengobatan. Ritme pemberian setiap hari atau berkala 2 atau 3 kali seminggu. Fase pengobatan dibedakan menjadi dua fase : a. Fase Tunggal Pengobatan dari awal hingga akhir diberikan dengan ritme yang sama yaitu setiap hari atau berkala 2-3 kali seminggu. b. Fase Ganda Pengobatan terdiri dari dari fase permulaan dengan pemberian setiap hari selama 1-3 bulan dan lanjutan dengan pemberian secara berkala 2-3 kali seminggu sampai akhir pengobatan. Sedangkan untuk periode pengobatan dibedakan menjadi 2 macam yaitu: intensif dan lanjutan. Adapun obat TB yang di pakai adalah : a. Obat Primer 1) Isoniazid (H) 2) Rifampisin (R) 3) Pirazinamid (Z) 4) Streptomycin (S) 5) Etambutol (E) b. Obat Skunder 1) Etionamid 2) Protionamid 3) Sikloserin 4) Kanasilin 5) PAS (Para Amonia Salicylic Acid) 6) Tiasetazon 7) Viomasin 8) Kapreomisin. Adapun Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang dipakai sesuai dengan rekomendasi WHO berupa panduan OAT jangka pedek yang terdiri dari 3 kategori yaitu: a. Katergori I ( 2HR2E/4H3R3) Kasus baru dengan dahak positif dan penderita dalam keadaan berat seperti meningitis tuberkulosis miler, prikarditis, penitonitis, penderita dengan dahak negatif tetapi kelainan Paru luas lama pengobatan 6 bulan b. Kategori II (2HRZES/HRZE/5H3R3E3) Merupakan kasus kambuh atau gagal pengobatan dengan dahak tetap positif lama pengobatan 8 bulan . c. Kategori III (2HR2/4H3R3) Kasus dengan dahak negatif tetapi kelainan paru tidak luas dan kasus TB luar paru selain yang disebut dalam kategori I. Lama pengobatan 6 bulan (Depkes, 2001; Suryatenggara, 1990). Untuk menjamin kesembuhan dan mencegah resistensi serta keteraturan pengobatan dan mencegah Drop out pengendalian pengobatan seperti yang direkomendasikan WHO dengan menggunakan pendekatan DOTS (Directly Obserserve Treatment Shortcourse/ pengawasan langsung menelan obat jangka pendek) oleh pengawasan pengobatan setiap hari (Depkes,2001). intinya .... jangan pernah putus asa dengan penyakit yang anda derita... entah itu sakit badan ... maupun sakit keuangan.... semua pasti ada jalan keluar... " where is will, there is way " " Kapasitas yang anda miliki jauh melebihi ujian yang anda terima " Yakinlah!!!