SILLENT KILLER

TB Paru ????
Penyakit yang keren namun mematikan, mungkin cocok kalau kita sebut sebagai salah satu silent killer juga. Kenapa demikian? Karena gejala awal yang dialamai memang dirasa sebagai penyakit yang biasa diderita oleh setiap orang, yaitu batuk.
Batuk…. Yach merupakan gejala awal yang paling sering diderita oleh penderita penyakit ini, kenapa demikian? Lebih jelas lagi akan kami uraikan dalam tulisan-tulisan kami yang InsyaAllah akan kami tampilkan pada postingan-postingan kami berikutnya.

Pada penampilan perdana ini kami akan coba sampaikan sedikit tentang apa dan bagaimana sich TB Paru itu sehingga kami tertarik mengangkatnya sebagai salah satu isi blog kami.

Penyakit Tuberkulosis Paru merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama di seluruh dunia dan Indonesia…sekali lagi Indonesia…. merupakan negara ketiga terbesar penyebab kasus penyakit Tuberkulosis di dunia. (Gerdunas, 2003).

Nah lho….keren???eittts….malu dong!

Permasalahan dan dampak yang ditimbulkan dari penyakit Tuberkulosis sangat komplek karena yang umumnya diserang adalah kelompok umur produktif sedangkan kelompok umur produktif sebenarnya merupakan aset bangsa, selain itu penyakit Tuberkulosis menyerang kelompok ekonomi lemah dan berpendidikan rendah (Depkes, 2001)… makanya bangkit..!!!! jangan ampe jadi orang miskin dan bodoh!!.
Di Indonesia berdasarkan survei kesehatan rumah tangga (SKRT 2001), penyakit pada sistem pernapasan merupakan penyebab kematian kedua, sedangkan pada (SKRT 2001) menunjukan TB merupakan penyebab kematian pertama pada golongan infeksi. (Ilmu Penyakit Paru, 2004).
Penyakit TB Paru di kenal sebagai penyebab kematian terbesar di dunia. Setiap tahun di perkirakan 3 juta orang meninggal karena penyakit ini, di antaranya 1 juta wanita dan sekitar 100.000 anak-anak.
Penyebab tersering kematian pada TB Paru akibat komplikasi yang berupa Haemaptoe atau batuk darah. Pada tahun 1995 ditemukan sekitar 8.786.000 kasus baru dan 2.997.000 kematian, akibat TB Paru dan pada tahun 2000 meningkat menjadi 3.509.000 kematian di Indonesia saat ini berdasarkan survei Depkes tahun 1980 dan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1986 menunjukkan TB Paru merupakan penyakit nomor 10 yang paling sering dijumpai dan merupakan penyakit pembunuh utama, namun pada SKRT 1992 didapatkan bahwa TB Paru menduduki urutan nomor 2 sebagai penyakit pembunuh utama setelah penyakit kardiovaskuler akibat komplikasi dari TB Paru sendiri yang sering terjadi (Depkes, 2001).

Nah karena kebetulan kami berdiam di NTB khususnya Lombok Tengah, kami punya sedikit fakta yang cukup mencengangkan!


Di Lombok Tengah sendiri khususnya di RSUD Praya pada tahun 2002 diketahui penderita TB Paru sebanyak 37 orang penderita dengan perincian laki-laki 25 orang dan perempuan 12 orang , 2003 sebanyak 54 orang dengan perincian laki-laki 38 orang dan perempuan 16 orang , 2004 24 orang dengan perincian perempuan sebanyak 10 orang, laki-laki 14 orang.
Kalau diperhatikan ternyata tiap tahun ada peningkatan kasus….
Artinya masih banyak lagi kasus yang belum tercover oleh pelayanan maupun yang belum sadar untuk menerima/mencari pelayanan yang layak/semestinya.

Masalah TB Paru yang penting dan dapat dipecahkan dengan sarana yang ada, yaitu masalah diagnosis dan masalah penyembuhan.. Masalah penyembuhan sendiri ditentukan oleh dua kelompok yaitu pertama pengobatan itu sendiri termasuk diantaranya persediaan obat tuberkulostika, paduannya, dosisnya dan lamanya pengobatan sementara untuk meminum obat sesuai dengan aturan pengobatannya, mengingat pengobatan TB Paru memerlukan waktu yang panjang. Brainard dkk (1997) menyatakan bahwa putus berobat merupakan salah satu masalah besar, dalam pengobatan TB Paru hal itu terbukti dengan masih tingginya angka putus berobat. (Siswanto dkk, 1998).
Sekian dulu….info tentang penyebab, gejala (baik pada orang dewasa dan anak), pengobatan serta pencegahannya, silahkan ditunggu di edisi mendatang..
Just…tongkrongin blog ini tiap hari atau follow biar dapat info selanjutnya…
See you….cerrio…..
Wassalam…